Sabtu, 17 November 2007

KABUPATEN GROBOGAN

Potensi Alam

Dari segi potensi pertanian, kabupaten grobogan termasuk salah satu penyangga beras nasional dimana hal itu ditunjang dengan pengairan yang baik yaitu dari bendungan klambu, bendungan sedadi,bendungan kedung ombo dan lain - lain.

Dari segi industri tempat ini adalah sangat strategis ditinjau dari letaknya dimana seperti yang telah diterangkan di letak geografi di atas yaitu berdekatan dengan semarang, boyolali, solo, sragen, blora, pati, kudus, dan demak hal itu sangat potensial sekali apa lagi ditunjang oleh tenaga kerja yang banyak dan berdedikasi serta loyalitas tinggi.

Banyak potensi kepariwisataan yang dimiliki baik wisata alam maupun seni budaya yang bisa anda nikmati dari daerah ini, jadi langsung saja anda kunjungi maka anda akan terkesan dengan segala hal yang ada di kabupaten grobogan ini termasuk masakan khas purwodadi yaitu sweike dan garang asemnya serta oleh - oleh berupa garam dari bleduk dan kecap asli purwodadi yang rasanya sangat unik dan enak untuk dinikmati.

Penduduk

Jumlah penduduk di kabupaten grobogan pada tahun 2001 adalah sebesar 1.324.417 jiwa, yang terdiri dari

655.376 jiwa penduduk laki - laki

669.041 jiwa penduduk perempuan

Dengan demikian , jumlah penduduk perempuan lebih besar daripada penduduk laki - laki.

Laju pertumbuham penduduk di kabupaten grobogan 1,3 meskipun memiliki kecenderungan menurun, namun masih belum mencapai target laju pertumbuhan penduduk ideal yaitu laju pertumbuhan nol ( zero population growth).

PEKERJAAN

Pekerjaan penduduk di kabupaten grobogan diperinci per kecamatan berdasarkan penduduk 10 tahun keatas, yang bekerja selama seminggu menurut lapangan pekerjaan pada tahun 1998

Penduduk yang bekerja pada sektor

Pertanian adalah yang terbesar mencapai 73.72 %

Pengusaha 2,20 %

Buruh industri / konstruksi 7,06%

Pedagang 5,06%

Pegawai negeri sipil / tni / polri 3,1 %

Pensiunan 0,98 %

Lainnya 7,87 %

Dari jumlah penduduk yang bekerja sebesar 722.708. Sedangkan penduduk yang bekerja dibanding dengan jumlah penduduk usia produktif ada 77,69%

PENDIDIKAN

Tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh penduduk berumur 5 tahun keatas di kabupaten grobogan tahun 1998 adalah :

Tidak sekolah sebanyak 89.819 orang (7,85 %)

Belum tamat sd 200.929 orang (17,57%)

Tidak tamat sd 98.761 orang (8,64 %)

Tamat sd 590.413 orang (51,63 %)

Tamat sltp 97.648 orang (8,54 %)

Tamat smu / smk 59.361 orang (5,19 %)

Tamat akademi / perguruan tinggi 6.712 orang (0,59 %)

Sejarah

Kabupaten grobogan yang ibu kotanya di purwodadi, menurut perda kab. Grobogan no 11 tahun 1991 tentang penetapan hari jadi kabupaten grobogan hari jadinya senin kliwon, 21 jumadilakir 1650 saka atau 4 maret1726

Menurut sumber lainnya :

Grobogan
Hari jadi : 4 maret 1726
Tgl.qomaria : 1 rajab 1138 h
Hari : senin 4
Pasaran : pahing 9
Umur pada tgl 08 november 2001 : 275 tahun, 8 bulan, 5 hari
Bintang : pisces
Wuku : wukir
Shio : kuda
Elemen : api (+)

Chandra sengkala hari jadi grobogan adalah “kombuling cipto hangroso jati”.
Surya sangkala hari jadi grobogan adalah “kridhaning hangga hambangun praja”
Ceritanya pada saat itu susuhunan amangkurat iv mengangkat seorang abdi yang telah berjasa kepada sunan,

Bernama NG. Wongsodipo menjadi bupati monconagari (taklukan raja) grobogan dengan nama rt martopuro pada 21 jumadilakir 1650 saka atau 4 maret1726. Dalam pengangkatan ini ditetapkan pula wilayah yang menjadi kekuasaannya yaitu : . Sela, teras karas, wirosari, santenan, grobogan, dan beberapa daerah di sukowati bagian utara bengawan sala (serat babad kartasura / babad pacina : 172 - 174).

Oleh karena kota kartasura pada waktu itu sedang dalam keadaan kacau, maka rt martopuro masih tetap di kartasura. Sedang pengawasan terhadap daerah grobogan diserahkan kepada kemenakan sekaligus menantunya bernama rt suryonagoro (suwandi). Tugasnya menciptakan struktur pemerintahan kabupaten pangreh praja. Seperti adanya bupati patih, kaliwon, pamewu, mantri, dan seterusnya sampai jabatan bekel di desa - desa

Dengan ibu kotanya di grobogan.tetapi pada tahun 1864 ibukota kabupaten grobogan pindah ke purwodadi

Dipimpin oleh rt. Adipati martonagoro 1864 - 1875 dan sampai sekarang ibu kota kabupaten grobogan masih di kota purwodadi.

Arti Purwodadi Grobogan

Purwodadi sebagai kota kabupaten grobogan mempunyai arti yaitu “purwa” berarti “permulaan” (jawa : kawitan). “dadi” artinya “jadi” (jawa : dumadi). Jadi “yang mula - mula jadi, purwaning dumadi : sangkan paraning dumadi. Hal ini dikaitkan dengan cerita aji saka dengan carakan jawa-nya yang mengandung ajaran filsafat hidup dan kehidupan manusia “manunggaling kawula gusti”, dari sejak asal mula manusia di dunia ini

Asal Nama Purwodadi - Grobogan

Asal mula daerah itu disebut grobogan menurut cerita tutur yang beredar di daerah grobogan suatu ketika, pasukan demak di bawah pimpinan sunan ngundung & sunan kudus menyerbu ke pusat kerajaan mojopahit. Dalam pertempuran tersebut pasukan demak memperoleh kemenangan gemilang. Runtuhlah kerajaan mojopahit. Ketika sunan ngundung memasuki istana, dia menemukan banyak pusaka mojopahit yang ditinggalkan. Benda - benda itu dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam sebuah grobog, kemudian dibawa sebagai barang boyongan ke demak.
Di dalam perjalanan kembali ke demak grobog tersebut tertinggal di suatu tempat karena sesuatu sebab. Tempat itu kemudian disebut grobogan. Dengan demikian menurut cerita di atas ” grobog” berarti tempat menyimpan senjata/ barang pusaka
Peristiwa tersebut sangat mengesankan hati sunan ngundung. Sebagai kenangan, maka tempat tersebut di beri nama grobogan, yaitu tempat grobog.

Keadaan Grografis

GROBOGAN ADALAH SALAH SATU KABUPATEN DI JAWA TENGAH INDONESIA, DENGAN WILAYAHNYA TERLETAK DIANTARA PEGUNUNGAN KENDENG UTARA DAN PEGUNUNGAN KENDENG SELATAN

YANG KEDUANYA MEMBUJUR DARI BARAT KE TIMUR. TERLETAK DIANTARA (110° 75′ - 111° 25′ BT DAN 7° - 7° 30′ LS)110 DERAJAT 75 MENIT SAMPAI 111 DERAJAT 25 MENIT BUJUR TIMUR. 7,7 DERAJAT 30 MENIT LINTANG SELATAN

BATAS WILAYAHNYA MELIPUTI :

SEBELAH UTARA –> KABUPATEN DATI II DEMAK, KUDUS, PATI DAN BLORA.

SEBELAH TIMUR –> KABUPATEN DATI II BLORA.

SEBELAH SELATAN –> KABUPATEN DATI II SEMARANG, BOYOLALI, SRAGEN DAN KABUPATEN NGAWI (JAWA TIMUR).

SEBELAH BARAT –> KABUPATEN DATI II SEMARANG DAN DEMAK

SECARA GEOGRAFIS LUAS WILAYAH KABUPATEN DATI II GROBOGAN ADALAH 1.975,86 Km².

DAN MERUPAKAN WILAYAH TERLUAS NOMOR DUA SETELAH KABUPATEN CILACAP DI JAWA TENGAH


Open Links :


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Apik mas. Saya orang Grobogan malah ora ngerti babar pisan sejarahe,