Rabu, 24 Oktober 2007

Pengaruh budaya Jawa pada kecap Purwodadi

Pada kemasan kecap Purwodadi,qta dapat melihat adanya ukiran-ukiran berbentuk bingkai. Ukiran ini kami simpulkan mendapat pengaruh yang kuat dari budaya Jawa.

Nah, budaya-budaya Jawa tu seperti apa c????

Nah, Qta mo tampilkan ni beberapa budaya Jawa seperti apa?! skalian bercerita budaya Jawa... N dari gambar-gambar budaya Jawa di bawah ini,qta dapat ngerasain kalo bingkai yang dibuat pada label kemasan kecap Purwadadi ini emank terasa budaya Jawanya... :p

BATIK JAWA

(Batik of Central Java) Salah satu jenis produk sandang yang berkembang pesat di Jawa tengah sejak beberapa dekade, bahkan beberapa abad yang lalu, adalah kerajinan batik. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah mengenal batik baik dalam coraknya yang tradisional maupun yang modern. Pada umumnya batik digunakan untuk kain jarik, kemeja, sprey, taplak meja, dan busana wanita. Mengingat bahwa jenis produk ini amat dipengaruhi oleh selera konsumen dan perubahan waktu maupun model, maka perkembangan industri batik di Jawa Tengah juga mengalami perkembangan yang cepat baik menyangkut rancangan, penampilan, corak dan kegunaannya, disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan pasar baik dalam maupun luar negeri.

Batik tradisonal secara historis berasal dari zaman nenek moyang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik di Jawa Tengah mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.

MEBEL UKIR

Salah satu produk kayu olahan yang pertumbuhannya amat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini adalah produk mebel dan furniture. Berawal dari pekerjaan rumah tangga, produk mebel kini telah menjadi industri yang cukup besar dengan tingkat penyerapan tenaga kerja terdidik yang tidak sedikit. Produk jenis ini secara prinsip dibagi dalam dua kategori yaitu mebel untuk taman (garden) dan interior dalam rumah (indoor).

Mebel dari Jawa Tengah ( furniture from Central Java )sudah terkenal sejak lama baik karena kualitas, seni maupun harganya yang kompetitif. Banyak konsumen baik dalam maupun luar negeri yang memesan furniture antik, yang walaupun dibuat baru, namun diproses seolah-olah merupakan produk kuno (antik). Ada pula produk furniture yang dibuat dari bonggol (tonggak) pohon yang dengan sentuhan-sentuhan seni berubah menjadi produk furniture yang sangat menarik dan memiliki nilai jual tinggi. Sedangkan corak dan gaya fungsional dan modern juga berkembang pesat bersamaan meningkatnya permintaan untuk kebutuhan perkantoran dan hotel yang pembangunannya tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, baik di dalam maupun luar negeri.

Produk furniture, khususnya ukiran dikembangkan oleh para pengrajin Jawa Tengah berdasarkan keterampilan mengukir yang diwariskan oleh para leluhurnya. Disamping itu, di Kota Semarang terdapat sekolah kejuruan yang mengkhususkan diri di bidang design dan teknik perkayuan (PIKA) yang menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian tinggi. Para luklusan PIKA tersebut telah ikut menjadi tulang punggung industri permebelan di Jawa Tengah hingga mampu menghasilkan produk berkualitas dan memiliki daya saing tinggi yang tidak kalah dengan produk luar negeri.

Produksi mebel Jawa Tengah berkembang dan tumbuh pesat seiring dengan permintaan yang meningkat dari dalam maupun luar negeri, baik desain, konstruksi, corak maupun pewarnaannya. Sebagian bahannya terbuat dari kayu, dan saat ini makin bervariasi karena bahan bakunya tidak lagi semata-mata kayu jati tetapi juga mulai banyak menggunakan kayu mahoni dan jenis lainnya, serta bahan logam.

Sentra-sentra produksi mebel di Jawa Tengah tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Kudus, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, Batang, Sragen. Investasi di produk ini masih terbuka dengan persaingan yang cukup ketat.

Open Links :



Tidak ada komentar: